Musisi muda Dere baru saja merilis album keduanya yang bertajuk “Berbunga”, sebuah karya yang mengangkat tema percintaan dalam berbagai bentuk, termasuk patah hati. Dalam keterangan pers yang diterima pada Minggu (26/4) di Jakarta, album ini berisi 10 lagu yang menjadi ruang ekspresi Dere dalam berbicara tentang cinta. “Berbunga” dipilih sebagai judul karena menggambarkan bagaimana bunga bisa tumbuh, patah, dan mekar, serupa dengan dinamika hubungan asmara.

Di dalam album ini terdapat 10 lagu yang mencakup “Lampu Sorot”, “Mawar”, “Genetika”, “Jona”, “Nirwana”, “Biru”, “Bengis”, “Bianglala”, “Luar”, dan “Puspa”. Dua produser terlibat dalam pembuatan album ini, yaitu Yoseph Sitompul dan Mikha Angelo, yang turut memberikan sentuhan aransemen, bunyi digital, dan elemen rap. Proses kreatifnya pun melibatkan kolaborasi dengan Tulus dalam penulisan lirik dan melodi.

Dere berbagi pengalamannya dalam eksplorasi karya, seperti saat menggarap lagu “Puspa” dengan Yoseph yang menginspirasinya untuk spontan nge-rap, atau saat bekerja pada lagu “Lampu Sorot” bersama Mikha Angelo yang menghadirkan suara unik dari bunyi api dan angin. Dere berharap para pendengarnya dapat merasakan kegembiraan yang ia rasakan saat menciptakan album ini.

Mikha Angelo, yang juga menjadi produser dalam album ini, mengungkapkan bahwa Dere semakin matang dalam penulisan lirik dan topik. Sementara Yoseph Sitompul merasakan adanya evolusi dalam karya Dere yang menciptakan paduan bunyi yang mengalir sesuai dengan setiap lagu. “Berbunga” kini sudah dapat dinikmati melalui berbagai platform digital streaming.